Ilmuwan Internasional Puji Pengelolaan HTI Gambut di Riau
Riau - Ilmuwan internasional dan mahasiswa dari enam negara memuji pemerintah Indonesia dalam pengelolaan lahan gambut yang dilakukan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Riau. Hasil studi banding ini akan menjadi kajian bidang lingkungan hidup para ilmuwan tersebut.
Para ilmuwan dan mahasiswa ini berasal dari Universitas Hokkaido, Jepang, serta ditambah ilmuwan dari Malaysia, China, Mongolia serta Institut Pertanian Bogor (IPB). Program studi banding ini bertajuk Summer School 2011 ini bekerjasama dengan IPB yang akan dilangsungkan di Riau dan Kalimantan Tengah terhitung 10-15 November 2011.
"Saya sangat terkesan dengan teknologi tata kelola air yang dimiliki RAPP untuk mengembangkan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang mengembangkan jenis tanaman akasia di lahan gambut. Baru kali ini saya melihat area tanaman industri yang terjaga dengan tidak merusak hutan termasuk di dalamnya komitmen perusahaan dalam menjaga dan mengelola hutan alam," kata ilmuwan Universitas Hokkaido, Prof Ryusuke Hatano kepada wartawan, Senin (14/11/2011) di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Hanato menyebut, para ilmuwan dan mahasiswa ini berkunjung ini melakukan studi di kawasan HTI RAPP di estate Meranti. Di sini, para ilmuwan dapat melihat langsung sistem pengelolaan air di kawasan gambut serta mempelajari pengelolaan pembibitan HTI.
"Kita sangat memuji para tenaga ahli Indonesia dalam pengelolaan HTI di kawasan gambut. Good educated people," katanya.
Sedangkan Pusat Studi Reklamasi Tambang IPB Dr Suwandi mengatakan, pihaknya juga perlu banyak belajar dari para tenaga ahli RAPP. Pelajaran penting yang dipetik salah satunya, berkaitan dengan water management termasuk kegiatan implementasi level air di lahan gambut. Di samping itu, soal pelajaran untuk dapat mengukur kadar biomassa gambut, dan juga melihat pengembangan tanaman karet untuk masyarakat.
"Pembudidayaan tanaman karet sangat baik untuk dikembangkan bagi masyarakat karena akan lebih bermanfaat bagi kemandirian ekonomi masyarakat. Saya rasa RAPP perlu terus mengembangkan kerja sama dengan masyarakat guna pengembangan tanaman karet termasuk pemeliharaannya," tambahnya.
Sedangkan Prof Chrisfora Hanny Wijaya IPB juga mengakui keberhasilan perusahaan dalam kegiatan pembibitan akasia yang menghasilan 200 juta bibit per tahunnya.
“Selama di Riau ini merupakan kesempatan yang langka dalam melihat pengelolaan lahan gambut secara langsung. Kami juga bisa berdiskusi secara terbuka dengan para ahli RAPP di lapangan sehingga kami dapat melihat gambaran secara utuh bagaimana pengelolaan hutan tanaman industri yang lestari,” jelasnya.
Source : http://www.detiknews.com
Para ilmuwan dan mahasiswa ini berasal dari Universitas Hokkaido, Jepang, serta ditambah ilmuwan dari Malaysia, China, Mongolia serta Institut Pertanian Bogor (IPB). Program studi banding ini bertajuk Summer School 2011 ini bekerjasama dengan IPB yang akan dilangsungkan di Riau dan Kalimantan Tengah terhitung 10-15 November 2011.
"Saya sangat terkesan dengan teknologi tata kelola air yang dimiliki RAPP untuk mengembangkan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang mengembangkan jenis tanaman akasia di lahan gambut. Baru kali ini saya melihat area tanaman industri yang terjaga dengan tidak merusak hutan termasuk di dalamnya komitmen perusahaan dalam menjaga dan mengelola hutan alam," kata ilmuwan Universitas Hokkaido, Prof Ryusuke Hatano kepada wartawan, Senin (14/11/2011) di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Hanato menyebut, para ilmuwan dan mahasiswa ini berkunjung ini melakukan studi di kawasan HTI RAPP di estate Meranti. Di sini, para ilmuwan dapat melihat langsung sistem pengelolaan air di kawasan gambut serta mempelajari pengelolaan pembibitan HTI.
"Kita sangat memuji para tenaga ahli Indonesia dalam pengelolaan HTI di kawasan gambut. Good educated people," katanya.
Sedangkan Pusat Studi Reklamasi Tambang IPB Dr Suwandi mengatakan, pihaknya juga perlu banyak belajar dari para tenaga ahli RAPP. Pelajaran penting yang dipetik salah satunya, berkaitan dengan water management termasuk kegiatan implementasi level air di lahan gambut. Di samping itu, soal pelajaran untuk dapat mengukur kadar biomassa gambut, dan juga melihat pengembangan tanaman karet untuk masyarakat.
"Pembudidayaan tanaman karet sangat baik untuk dikembangkan bagi masyarakat karena akan lebih bermanfaat bagi kemandirian ekonomi masyarakat. Saya rasa RAPP perlu terus mengembangkan kerja sama dengan masyarakat guna pengembangan tanaman karet termasuk pemeliharaannya," tambahnya.
Sedangkan Prof Chrisfora Hanny Wijaya IPB juga mengakui keberhasilan perusahaan dalam kegiatan pembibitan akasia yang menghasilan 200 juta bibit per tahunnya.
“Selama di Riau ini merupakan kesempatan yang langka dalam melihat pengelolaan lahan gambut secara langsung. Kami juga bisa berdiskusi secara terbuka dengan para ahli RAPP di lapangan sehingga kami dapat melihat gambaran secara utuh bagaimana pengelolaan hutan tanaman industri yang lestari,” jelasnya.
Source : http://www.detiknews.com
0 Response to "Ilmuwan Internasional Puji Pengelolaan HTI Gambut di Riau"
Post a Comment